RIAUMAKMUR.COM, JAKARTA - Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat) dan Global System for Mobile Communication Association (GSMA) bersatu untuk meningkatkan ketahanan lingkungan dan ekonomi Indonesia melalui mitigasi berbasis seluler.
Kolaborasi Indosat dan GSMA ini merupakan salah satu inisiatif untuk menangani dampak perubahan iklim dunia yang dituangkan ke dalam program “Digitalisasi Konservasi Mangrove” di Kalimantan Utara.
Program berkelanjutan Indosat dan GSMA ini juga mendapatkan dukungan dari Kementerian Federal Jerman untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (BMZ), dan Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit (GIZ), Universitas Borneo Tarakan, Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara, dan Pemda Sebatik Barat.
Baca Juga: Sinyal Indosat di Kepulauan Riau Semakin Kuat, Pertumbuhan Jaringan Capai 118 Persen
President Director and CEO Indosat Ooredoo Hutchison, Vikram Sinha, mengatakan isu perubahan iklim dunia telah menjadi perhatian global dan berdampak signifikan bagi kelestarian ekosistem makhluk hidup.
Kolaborasi Indosat dengan GSMA merupakan langkah nyata untuk mengatasi isu perubahan iklim lewat pemanfaatan teknologi digital.
"Upaya bersama yang sejalan dengan komitmen Pemerintah Indonesia ini akan meningkatkan ketahanan lingkungan sekaligus meningkatkan perekonomian yang tidak hanya bagi masyarakat sekitar, tapi juga mempercepat pertumbuhan ekonomi bangsa," kata Vikram.
Head of Asia Pasific Global System Mobile Communications Association (GSMA), Julian Gorman, menambahkan GSMA memperkuat komitmennya dalam mengatasi tantangan iklim global melalui dukungan program digitalisasi untuk mengatasi dampak buruk dan iklim ekstrim.
Kolaborasi antara Indosat dan GSMA Mobile Innovation Hub, merupakan bukti komitmen kami terhadap lingkungan mengenai bagaimana seluler dapat berkontribusi penting dalam menghubungkan komunitas melalui solusi digital.
"Apalagi, konservasi mangrove merupakan kebutuhan global di banyak komunitas pesisir. Kemitraan strategis ini tentunya membawa produktivitas dan ketahanan lingkungan di masa yang akan datang," kata Julian.
Baca Juga: Pelanggan Indosat Region Sumatera Meningkat 170.000 Subscriber di Kuartal I 2023
Program Digitalisasi Konservasi Mangrove ini merupakan kelanjutan dari penandatangan nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) di Barcelona pada Maret 2023 lalu yang akan dilakukan dalam dua bentuk kegiatan.
Pertama adalah pemetaan wilayah laut dan pesisir dengan menggunakan Open-source and Geospatial Mapping di wilayah pesisir dan laut Kalimantan Utara khususnya di Desa Setabu, Kecamatan Sebatik Barat.
Artikel Terkait
IM3 Buka Mini Gerai di Sabang Aceh, Indosat Komit Berikan Layanan dan Jangkau Pelanggan hingga Ujung Sumatera
Indosat Perluas Layanan 3Kiosk di Sumatera Bagian Utara hingga Selatan, Berikut Lokasinya
Indosat Kolaborasi IDCamp x Kadin 2023, Berikan Solusi untuk Sektor Pertanian, Perikanan, dan UMKM
Terhubung dengan Jaringan Indosat yang 100% Terintegrasi, Mudik ke Kampung Halaman Semakin Seru
Indosat dan Pelanggan Salurkan Donasi Ramadhan untuk 1.444 Marbot se Indonesia
Terintegrasi Sempurna, Trafik Data Indosat Naik 25% Selama Lebaran 2023
Kinerja Indosat Melesat Tumbuh Dua Digit pada Kuartal I 2023
Pelanggan Indosat Region Sumatera Meningkat 170.000 Subscriber di Kuartal I 2023
Laba Bersih Naik, Indosat Bagikan Dividen Tahun Buku 2022 Sebesar Rp2 Triliun, Senilai Rp255,7 per Saham
Sinyal Indosat di Kepulauan Riau Semakin Kuat, Pertumbuhan Jaringan Capai 118 Persen