RIAUMAKMUR.COM, PEKANBARU - Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Riau, yang mewakili Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau, telah mengadakan survei sapi di berbagai peternak sebagai langkah awal dalam memilih kandidat sapi kurban bantuan untuk Presiden pada tahun 2023.
Dalam proses survei sapi kurban bantuan Presiden, Kepala Dinas PKH Provinsi Riau, Herman, menyatakan bahwa pihaknya bekerja sama dengan Balai Veteriner (BVET) Bukittinggi untuk mendampingi dalam pengambilan sampel.
"Kami telah melakukan survei terhadap 4 ekor sapi yang memenuhi persyaratan sebagai alternatif sapi kurban bantuan Presiden. Keempat sapi tersebut juga telah diambil sampelnya untuk menjalani pemeriksaan kesehatan," kata Herman, Selasa (30/5/2023).
Baca Juga: Persiapan Idul Adha, Kesehatan Hewan Kurban di Riau Mulai Diperiksa
Herman memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai keempat sapi yang menjadi kandidat sapi kurban bantuan Presiden. Salah satunya adalah sapi jenis Brahman dengan berat 906 Kg yang dimiliki oleh peternak Franto Kukuh Sulahi Rio dari Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu).
Selain itu, terdapat sapi jenis Limosin berat 934 Kg yang dimiliki oleh peternak Abdul Rohman dari Kabupaten Siak.
Kemudian, terdapat juga sapi jenis Brahman dengan berat 662 Kg yang dimiliki oleh peternak Abdul Rohman dari Kabupaten Siak.
Baca Juga: Buka Lebih Awal, ADA Qurban Optimis Tingkatkan Animo Berkurban Umat se Jabodetabek
Terakhir, ada sapi jenis Brahman berat 809 Kg yang dimiliki oleh BUMDes Jaya Makmur Lestari dari Kabupaten Kampar.
Setelah hasil pemeriksaan sampel keluar dan keempat sapi alternatif sapi kurban bantuan Presiden dinyatakan sehat, pihaknya akan melakukan koordinasi dengan tim seleksi sapi kurban bantuan Presiden yang berasal dari pusat. Langkah ini diambil untuk memastikan bahwa sapi-sapi yang dipilih benar-benar memenuhi syarat kesehatan yang ditetapkan sebelumnya.
"Kalau sampel sudah keluar, sehat, baru kita komunikasikan ke tim pengadaan sapi bantuan Presiden. Nanti mereka yang memilih satu sapi dan nego langsung harga dengan peternak. Kemudian setelah dipilih, sapi tersebut akan dititip ke peternak dan diawasi oleh dokter hewan sampai hari H (Idul Adha)," jelasnya.
"Bahkan nanti setelah hewan kurban bantu Presiden ini dipotong, dagingnya juga dibawa di labor diperiksa kembali untuk memastikan daging kurban itu benar-benar aman dikonsumsi," tutupnya. ***
Artikel Terkait
Soal Kasus Baru Penyakit Sapi Ngorok di Kampar, Begini Respon Pemprov Riau
Melihat Pembibitan Sapi di Padang Mengatas, Pembibitan Sapi Terbesar di Indonesia
Peternak, Simak Penjelasan Berikut Ini Kalau Sapi Kamu Kenya Penyakit Sapi Ngorok
Peternak di Kuansing Rugi Besar, Terpaksa Jual Kerbau Rp4 Juta per 1 Ekor karena Penyakit Sapi Ngorok
Upaya Pencegahan Penyakit Sapi Ngorok, Ribuan Vaksin Kembali Didistribusikan
Berikut Ini 5 Hal yang Harus Dihindari Saat Memotong Hewan Kurban di Idul Adha
Persiapan Idul Adha, Kesehatan Hewan Kurban di Riau Mulai Diperiksa