Pelaku Hacker Sistem Layanan BSI Ancam Buka Data Internal Perusahaan

Pihak manajemen PT Bank Syariah Indonesia atau BSI sejak awal telah menyatakan bahwa gangguan sistem layanan BSI karena ulah pelaku hacker.

Namun demikian, pihah BSI masih perlu mengungkap dan melakukan pembuktian bahwa gangguan sistem layanan BSI memang diakibatkan oleh pelaku hacker.

Direktur Utama BSI Hery Gunadi, dalam konferensi pers beberapa waktu lalu, mengungkapkan, sejak awal perusahan sudah mendeteksi ada ancaman pelaku hacker yang mencoba masuk dan merusak sistem layanan BSI.

Baca Juga: BSI Buka Layanan Weekend di 434 Kantor Cabang pada 13-14 Mei 2023

Namun, peristiwa ransomware itu, “masih perlu pembuktian lebih lanjut lewat audit dan forensik digital,” katanya.

Lantas, ada sebuah akun Twitter yang kemudian mengungkap siapa pelaku yang telah hacker sistem layanan Bank Syasiah Indonesia atau BSI.

Akun Twitter yang telah memgungkap pelaku hacker sistem layanan BSI akun twitter Fusion Intelligence Center atau @darktracer_int.

Baca Juga: Hari Ini, Layanan Cabang, ATM dan Mobile Banking BSI Sudah Kembali Normal, Nasabah Silakan Cek

Akun ini menyebut dalang atau pelaku hacker sistem layanan BSI selama ini adalah gang hacker ransomware LockBit.

Dia menyatakan bahwa gang hacker ransomware LockBit adalah pihak yang bertanggung jawab atas gangguan sisten layanan BSI karena memang dihack.

"(Geng Hacker Ransomware LockBit) menyatakan bahwa itu adalah akibat dari serangan mereka,” cuitnya dikutip, Sabtu, 13 Mei 2023.

Baca Juga: Lumpuh Sistem BSI Tertangani, Lambatnya Penanganan Diduga Diserang Ransomware, Apa Itu

Para hacker ini menyatakan bahwa mereka telah berhasil mencuri sebanyak 15 juta data nasabah dan informasi terkait karyawan BSI.

Selain itu, ada juga 1,5 terabyte data internal yang telah berhasil mereka ambil dari BSI.